Sejarah
Keperawatan pada Masa Perkembangan Kekuasaan
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan keperawatan, termasuk yang kita ketahui saat ini, tidak dapat
dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan
peradaban manusia.
Pada permulaan Abad
XVI, struktur dan orientasi masyarakat mengalami perubahan, dari orientasi
kepada agama berubah menjadi orientasi kepada kekuasaan, yaitu: perang,
eksplorasi kekayaan alam serta semangat kolonialisme. Pada masa itu telah
terjadi kemunduran terhadap perkembangan keperawatan, dimana gereja dan
tempat-tempat ibadah ditutup, sehingga tenaga perawat sangat jauh berkurang.
Untuk memenuhi kekurangan tenaga tersebut maka digunakanlah bekas wanita
jalanan (WTS) yang telah bertobat bekerja sebagai perawat, sehingga derajat
seorang perawat turun sangat drastis dipandangan masyarakat saat itu.
1.2 Tujuan Penulisan
·
Untuk mengetahui sejarah keperawatan
pada masa perkembangan kekuasaan,
·
Penambah bahan bacaan tentang sejarah
keperawatan
·
Untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan
·
Untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh dosen pembimbing
1.3 Sistem Penulisan
Tim penyusun menggunakan sistem
penulisan meliputi:
Ø Metode Induktif
Menyimpulkan masalah dari yang
khusus sampai menerangkan yang umum.
Ø Metode Deduktif
Menyimpulkan masalah dari yang umum
sampai yang khusus.
Ø Metode Sebab Akibat
Membandingkan masalah yang sama
dengan masalah yang lain.
BAB
II
TINJAUAN
TEORITIS
Sejarah Keperawatan pada Masa Perkembangan Kekuasaan
Pada pokoknya keperawatan mengalami
kemajuan dan kemunduran yang drastis pada masa perkembangan kekuasaan ini,
dimana pada masa perkembangan kekuasaan ini banyak terjadi perang, dan semangat
kolonial.
Sebagai contoh yang di ambil adalah
perkembangan keperawatan yang terjadi di Indonesia, yakni ketika Indonesia
masih dijajah oleh Negara-negara Eropa.
Tim penulis memperoleh bahan-bahan
makalah dari buku Konsep Dasar Keperawatan melalui tinjauan pustaka dan
mengambil dari internet dengan situs yaitu:
BAB III
PEMBAHASAN
Pada permulaan Abad XVI, struktur
dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi kekuasaan, yaitu perang,
eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan tempat-tempat ibadah
ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama untuk merawat orang
sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan
adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas
wanita tuna susila yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak positif
pada masa ini, dengan adanya perang salib, untuk menolong korban perang
dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka terdiri dari
orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami berperang dan tentara
(pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
a.
Mulai dikenal konsep P3K
b. Perawat mulai dibutuhkan dalam
ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi perawat dibidang sosial.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap
perkembangan keperawatan :
1. Hotel Dieu di Lion
Awalnya pekerjaan perawat dilakukan
oleh bekas WTS yang telah bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan
oleh perawat terdidik melalui pendidikan keperawatan di RS ini
2. Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan perawat dilakukan oleh
orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama dihapuskan dan pekerjaan
perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RS ini adalah
Genevieve Bouquet
3. ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor perawat di RS ini adalah
Florence Nightingale (1820). Pada masa ini perawat mulai dipercaya banyak
orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk oleh negara Inggris
untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut memberi
peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan status
perawat. Kemudian Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”.
Perkembangan keperawatan di Inggris
Perkembangan
keperawatan di Inggris sangat penting untuk kita pahami, karena Inggris melalui
Florence Nightingle telah membuka jalan bagi kemajuan dan perkembangan
keperawatan yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain.
Florence Nightingle,
lahir dari keluarga kaya dan terhormat pada tahun 1820 di Florence (Italia).
Setahun setelah kelahirannya, keluarga Florence kembali ke Inggris. Di Inggris
Florence mendapatkan pendidikan sekolah yang baik sehingga ia mampu menguasai
bahasa Perancis, Jerman, dan Italia. Pada usia 31 tahun Florence mengikuti
kursus pendidikan perawat di Keiserwerth (Italia) dan Liefdezuster di Paris,
dan setelah pendidikan ia kembali ke Inggris.
Pada saat Perang Krim
(Crimean War) terjadi di Turki tahun 1854, Florence bersama 38 suster lainnya
di kirim ke Turki. Berkat usaha Florence dan teman-teman, telah terjadi
perubahan pada bidang hygiene dan keperawatan dengan indikator angka kematian
turun sampai 2%.
Florence kembali ke Inggris setelah
perang Crimean. Pada tahun 1840 Inggris mengalami perubahan besar dimana
sekolah-sekolah perawat mulai bermunculan dan Florence membuka sekolah perawat
modern. Konsep pendidikan Florence ini mempengaruhi pendidikan keperawatan di
dunia.
Kontribusi Florence bagi
perkembangan keperawatan antara lain :
a.
Nutrisi merupakan bagian terpenting
dari asuhan keperawatan.
b. Okupasi dan rekreasi merupakan
terapi bagi orang sakit
c.
Manajemen RS
d. Mengembangkan pendidikan keperawatan
e.
Perawatan berdiri sendiri berbeda
dengan profesi kedokteran
f.
Pendidikan berlanjut bagi perawat.
Perkembangan keperawatan di Indonesia
1.
Masa Penjajahan Belanda
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda,
perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu
Zieken Oppaser sebagai penjaga rumah sakit.
Tahun 1799 didirikan rumah sakit
Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan staff dan tentara Belanda.
Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk Dinas
Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat . Daendels mendirikan rumah sakit
di Jakarta,Surabaya dan Semarang tetapi tidak diikuti dengan perkembangan
profesi keperawatan karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.
2.
Masa Penjajahan Inggris
Gubernur Jenderal Inggris ketika VOC
berkuasa, yaitu Raffles sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari
semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk
memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara lain;
-
Pencacaran umum
-
Cara perawatan pasien dengan
gangguan jiwa
-
Kesehatan para tahanan
Setelah pemerintahan kolonial
kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk lebih maju. Pada tahun 1819
didirikan Rumah Sakit Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919
dipindahkan ke Salemba yaitu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun
1816-1942 berdiri rumah sakit–rumah sakit hampir bersamaan yaitu Rumah Sakit PGI
Cikini Jakarta, Rumah Sakit ST. Carollus Jakarta, Rumah Sakit ST. Boromeus di
Bandung, Rumah Sakit Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan itu berdiri pula
sekolah-sekolah perawat.
3.
Masa Penjajahan Jepang
Pada masa ini perkembangan
keperawatan mengalami kemunduran dan dunia keperawatan di Indonesia mengalami
zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik,
pimpinan rumah sakit yang tadinya terdiri dari orang-orang Belanda kemudian
diambil alih oleh Jepang, dan sebagian lagi oleh bangsa Indonesia. Obat-obatan
dirasakan sangat kurang, oleh karenanya wabah penyakit timbul disana sini.
Bahan-bahan bakutan sangat kurang, sampai akhirnya dipergunakannya daun pisang
dan pelepah pisang.
4.
Masa Kemerdekaan
Keadaan rumah sakit dan keperawatan
mengalami kekurangan-kekurangan terutama obat-obatan. Semenjak tahun 1949
Pemerintah mulai membangun dan menyusun kembali perbaikan-perbaikan di lapangan
kesehatan, yaitu dengan di bangunnya rumah sakit dan balai pengobatan. Tahun
1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat setingkat SMP.
Pendidikan keperawatan professional mulai didirikan tahun 1962 yaitu Akademi
Keperawatan milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat
professional pemula. Pendirian Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) mulai
bermunculan, tahun 1985 didirikan PSIK (Program Studi Ilmu Keperawatan) yang
merupakan momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia. Tahun 1995 PSIK FK UI
berubah status menjadi FIK UI (Fakultas Ilmu Keperawatan Universtas Indonesia).
Kemudian muncul PSIK-PSIK baru seperti di Universitas Diponegoro, Universitas
Gajah Mada, Universitas Hasanuddin dan lain-lain.
Perkembangan-perkembangan lain
tentang pendidikan berjalan terus, usaha perbaikan keperawatan baik di rumah
sakit maupun diluar rumah sakitpun dijalankan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
-
Perkembangan keperawatan di
pengaruhi oleh berbagai macam aspek, salah satunya kekuasaan seperti perang dan
semangat kolonial.
-
Perkembangan
keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh penjajah yaitu, Jepang Belanda dan
Inggris
-
Perkembangan
keperawatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan
peradaban manusia.
4.2 Saran
-
Dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini banyak terdapat kesalahan, oleh karena itu penulis
membutuhkan saran dan kritikan dari pembaca
-
Penulis
menyarankan kepada pembaca agar dapat memahami dan memanfaatkan semestinya.
-
Tim penyusun berharap agar
makalah-makalah berikutnya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Alimul, A.H. (2002), Pengantar
pendidikan keperawatan. Sagung Seto: Jakarta
·
Alimul, A.H. (2004) Pengantar Konsep
dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar